Ketertarikan
mempelajari teori perencanaan sebenarnya bukan merupakan suatu minat diri
sendiri, namun lebih disebabkan kepada keharusan mempelajarinya karena saya
mengetahui betapa penting mempelajari teori dalam konteks perencanaan kota.
Telah kita ketahui bersama perencanaan kota memang tidak bisa lepas dari sebuah
teori. Tujuan sebenarnya mempelajari teori perencanaan adalah dapat memahami
teori perencanaan berdasarkan berbagai
paradigma, sudut pandang, dalam konteks perencanaan sebagai proses pengambilan
keputusan publik. Selain itu dapat pula melakukan evaluasi kritis terhadap praktek perencanaan sesuai dengan paradigma
dan teori perencanaan. Dan nantinya bisa
membandingkan teori perencanaan yang sesuai dengan masalah dilapangan.
Sulit memang
mendefinisikan teori perencanaan, ada beberapa alasannya, yaitu :
a.
Pertama : mencakup peran Negara dalam
transpormansi sosial dan spasial. Artinya teori perencanaan sulit membatasi
ruang lingkupnya secara spesifik dengan planning.
b.
Kedua : batas – batas antara planner dan professional yang berdakatan
(seperti arsitek, anggota dewan, dan lainnya), tidak eksklusif / khusus satu
sama lain.
c.
Ketiga : banyak bidang ilmu didefinisikan
sesuai metodeloginya yang spesifik (misalkan ekonomi). Sedangkan planning
meminjam metodologi yang berbeda – beda dari berbagai bidang ilmu, yang tidak
mudah dijabarkan ke dalam ranah planning
Perencanaan
dalam prakteknya berbeda dengan kegiatan lain yang mengklaim mampu memprediksi
akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan yang bersangkutan. Misalnya AMDAL
(analisa mengenai dampak lingkungan) di ilmu lingkungan.
Adapun
beberapa teori-teori yang pernah say abaca yang menjadi pijakan dalam suatu
perencanaan :
1.
Theory in planning
2.
Theory of planning
Menurut saya
yang membedakan perencanaan dengan ilmu lain
adalah karena perencanaan mempunyai empat komponen penting yaitu naluri,
ide, ilmu dan profesi.
1. Naluri : disini naluri dimaksudkan
bagaimana kita membaca situasi, peka terhadap lingkungan, peka terhadap
perubahan, sehingga bisa mengantisipasi keadaan yang akan datang.
2. Ide : kita sebagai calon planner
tentunya dituntut agar terus memiliki pemikiran – pemikiran yang inovatif dan
tentunya bermafaat bagi kehidupan manusia.
3. Ilmu : ilmu yang kita dapat dalam
berbagai mata kuliah akan membekkali kita dalam menjalani kehidupan kita di
kemudian hari.
4. Profesi : bisa dikatakan profesi
adalah hadiah dari kita menuntut ilmu planning (perencanaan)
Perencanaan
tidak selalu berkembang berdasarkan teori, akan tetapi akan berkembang menurut
keadaan eksisting yang ada. Artinya bukan dengan maksud mengecilkan teori
perencanaan, namun melihat kondisi yang ada memang penerapan perencanaan terkadang
ada yang tidak sesuai dengan teori – teori yang ada.
Sangat sulit
memang apabila seornag planner mempunyai ide – ide kreatif namun tidak bisa
terealisasi karena tidak sesuai dengan keinginan pemerintah sebagai pemegang
keputusan, jadi bisa dikatakan bahwa perencanaan akan terkait dengan kehidupan
politik. Proses perencanaan telah bergeser menjadi proses komunikatif, dimana
setiap actor berkomunkasi mengenai kepentingan, keberpihakan dan sikap yang di
usung. Atau bisa dikatakan perencannan telah berpihak kepada yang berkuasa,
apabila planner bekerja di
pemerintahan maka akan berpihak dengan setiap arahan – arahan pemerintah.
Tekadang hal seperti ini mengabaikan
kepentingan masyarakat (publik) demi orang yang punya power. Bukan maksud
menjelekkan, namun terkadang memang seperti itu. Salah satu contoh adalah
munculnya pertanyaan tentang keseimbangan antara pertimbangan keahlian dan
masukan masyarakat dalam pembuatan lokasi fasiitas pembuangan samapah dan jalan
raya, disisi lain masyarakat harus menanggung biaya. Jadi seorang planner lebih condong berihak kepada
siapa?
Dilema
semakin kompleks apabila dihadapkan pada fakta bahwa fungsi perencanaan adalah
untuk menjawab perubahan sosial, perubahan lingkungan & alam, perubahan
ekonomi yang semakin besar.
Dari semua
kebingungan saya di atas, dan kegalauan pikiran saya akan perencanaan, maka
saya sangat tertarik dan terpacu mempelajari teori perencanaan. Terima kasih.
tambah lagi postingannya..